HOME STUAN PNFI PAUD KEAKSARAAN KESETARAAN LIFE SKILL DOWNLOAD

Kamis, 28 Agustus 2008

Pemanfaatan ICT untuk pendataan dan pembelajaran PNF di SKB

Oleh Drs. Sujud Marwotosun

ICT Untuk pendataan

Kalau kita bicara tentang data, maka sampai saat ini SKB memiliki kelemahan yang sangat vital berkaitan dengan sistem pendataan, penyimpanan, pengolahan dan penyampaian kepada yang membutuhkan.

Globalisasi yang telah berjalan harus diimbangi dengan perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan yang jelas. Proses itu hanya dapat diambil jika data yang telah diperoleh akurat, konsisten solid, dan akuntabel. Salah satu teknologi yang bisa di manfaatkan adalah kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan informasi atau yang lebih di kenal dengan ICT (Information and Communication Technology). Dengan memanfaatkan teknologi ini diharapkan ICT sebagai alat dan media pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian data/informasi. Dengan ICT diharapkan SKB dapat mengikuti perkembangan dunia yang semakin cepat dan komplek.

Sebagai lembaga yang ada ditingkat paling bawah, maka SKB memiliki tanggungjawab dalam entri data ditingkat Desa. Untuk dapat mengakses dan mengirim data maka SKB perlu memiliki kapasitas dibidang ICT, baik dalam asfek infrastruktur, sarana dan prasarana, aplikasi maupun sumber daya manusia.

SKB sebagai Data Center, perlu memiliki sistem dan peralatan ICT seperti yang diuraikan di atas. Sehingga nantinya SKB dapat meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan fungsi pendataan.

Gambaran ICT untuk Pendataan

ICT ini menggunakan internet yang bisa diakses langsung oleh SKB, PKBM, dan Dinas Pendidikan. BPPLSP Reg. III sebagai Informasi Center yang memuat berbagai data SKB dan PKBM maupun Dinas Pendidikan. BPPLSP memiliki akses untuk mengontrol segala aktivitas SKB dan PKBM. Sedangkan SKB Sebagai Data Center memiliki akses langsung untuk mengisi berbagai data dan informasi di WEB ini sesuai yang telah disediakan. Sebagai data center SKB memiliki tugas memasok kebutuhan data kepada BPPLSP, Dinas Pendidikan maupun Ditjen PLS. Ditjen PLS di jakarta sebagai Policy Center, yang memiliki kebijakan secara makro dalam bidang Pendidikan Non Formal di Indonesia. Ditjen PLS sebagai lembaga paling atas yang akan membangun sistem informasi manajemen pendidikan non formal dalam rangka menghasilkan berbagai laporan dan statistik dengan data yang akurat, konsisten solid, dan akuntabel.

Tugas SKB ; (1) Membangun sistem informasi PNF, (2) Mengadakan peralatan ICT yang berupa Komputer dan Jaringannya, (3) Menentukan PKBM yang menjadi mitra dalam pengembangan ICT PNF, (4) Membimbing PKBM dalam menyelenggarakan program ICT PNF, (5) Identifikasi Sasaran Garap Program PNF, (6) Memasok kebutuhan data kepada BPPLSP, Dinas Pendidikan, dan Ditjen PLS.

Tugas dan fungsi BPPLSP Reg. III ; (1) Sebagai Pusat Informasi ( Information Center ) yang memberi segala informasi teknis dan non teknis yang diperlukan oleh SKB, (2) Merancang dan melaksanakan program pelatihan ICT PNF, (3) Memberikan bimbingan teknis ke SKB dan PKBM secara berkala, (4) Melaksanaan SPEM ke SKB dan PKBM.

Tugas dan Fungsi Ditjen PLS ; (1) Sebagai Policy Center yang Mensubsidi pengadaan peralatan ICT berupa komputer dan jaringannya, (2) Memberikan bimbingan kepada BPPLSP, BPKB, SKB dan PKBM perihal pelaksanaan ICT PNF, (3) Melakukan SPEM pelaksanaan kegiatan

ICT Untuk Pembelajaran

Situs belajar dan mengajar dengan menggunakan web dan internet sebenarnya bukanlah barang baru, bukan juga ide ataupun pemikiran baru. Konsepsi dan jargon yang bernama WBT (web based training), e-Learn

ing, web based teaching and learning, web based distance education, dsb. telah bertebaran sejak era 15 tahun yang lalu di seluruh pelosok Internet. Situs belajar mengajar (penulis menyebut dengan e-Learning) telah bermunculan dari yang gratis maupun yang komersial. Situs e-Learning komersial berkembang maju dan berlanjut, sedangkan situs e-Learning gratis banyak yang terhenti di tengah jalan, dengan alasan klasik yaitu masalah keuangan, karena kerja volunter, sekedar hobi, tidak diurus secara professional, dsb. Situs e-Learning gratis terus menurun jumlahnya, mungkin saat ini sudah sulit kita jumpai situs e-Learning gratis di Indonesia yang masih terkelola dengan baik. Jadi pengertian e-Learning adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dan internet untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Proses Belajar e-Learning

(1) berbasis teknologi namun berorientasi peadagogis, (2) adalah proses social yang harus dapat memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antar manusia (3)berbasis pada kemudahan akses internet terhadap sumber-sumber belajar, (4) penggunaan teknologi multimedia seperti film, audio, dan teks dalam e-Learning akan memperkaya kontens, (5) berakibat pada perubahan organisasi dan pelatihan guru dan tutor.

Penulis mencoba mensarikan berbagai pemikiran dan konsep yang digunakan dalam manajemen situs e-Learning :

1. Melakukan survey, menyusun agenda umum, rencana ke depan, situs mana yang cocok untuk anak didik kita.

2. Mencari tema dan materi terpadu dan komprehensif, materi dicari yang semenarik mungkin.

3. Pikirkan strategi untuk mendapatkan pemasukan e-Learning dari dalam dan luar negeri

4. Harus ada satu atau dua orang yang berkonsentrasi untuk mengelola, mengkoordinir dan mendapatkan e-Learning

5. Manajemen yang baik terhadap e-Learning akan membawa manfaat yang sangat besar terhadap keberhasilan dan pengetahuan anak didik.

Tiada keberhasilan tanpa kerja keras. Disamping mimpi, konsepsi dan gagasan, dituntut juga jiwa pioner, berani berkorban dan kerja keras dalam mengimplementasikan hal-hal diatas. Penulis yakin bahwa perjuangan mengembangkan e-Learning akan berefek ganda : Bagi Warga Belajar merupakan wadah dalam belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan, Bagi Tutor bisa sebagai saluran menuangkan ekspresi diri, mengembangkan kompetensi inti keilmuan. Sedangkan ICT sebagai teknologi untuk pendataan akan memiliki dampak yang luar biasa dimana informasi akan di peroleh dengan mudah, cepat, tepat dan akurat untuk diakses oleh semua pihak yang berkepentingan seperti Direktorat PLS, BP-PLSP, BPKB, SKB, PKBM, instansi lain yang terkait dan juga warga belajar.

Tidak ada komentar: